Polres Dharmasraya Dibakar IPW Teroris Semakin Berani Perang Terbuka dengan Polisi
SBODewa.com, Jakarta - Mapolres Dharmasraya, Sumatera Barat dibakar terduga teroris. Ke-2 aktor pada akhirnya tewas ditembak polisi. Indonesia Police Watch [ IPW ] menilainya, tindakan ke-2 aktor yaitu modus teror baru dalam dunia terorisme di Indonesia.
" Sebab ke-2 aktor yang disangka jadi teroris itu berhasil membakar kantor polisi atau Polres [ Dharmasraya ], " tutur Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane dalam info tertulis di terima SBODewa, Minggu tanggal 12/11/2017.
Dari pantauan IPW sampai kini tindakan penyerangan teroris pada Polri lebih pada anggota kepolisian. Ada yang ditembak atau dibacok atau terserang ledakan bom teroris. Jikalau ada sarana Polri yang terserang lebih pada tindakan penembakan dari jarak jauh.
" Tetapi dalam masalah Polres Dharmasraya itu, teroris nekat lakukan tindakan pembakaran. Berarti beberapa teroris Indonesia makin berani lakukan perang terbuka serta perang jarak dekat dengan anggota kepolisian, " katanya.
Ia menerangkan, kalau sikap nekat beberapa teroris ini pantas diamati serta diwaspadai seluruh deretan Polri supaya anggotanya ataupun fasilitasnya tidak terus-terusan jadi bln. bulanan teroris. Perang terbuka serta perang jarak dekat yang dikerjakan teroris pada deretan kepolisian akhir-akhir ini sering berlangsung.
" Sesudah serangan bom Kampung Melayu yang menewaskan beberapa polisi, beberapa teroris lakukan serangan ke Polda Sumut yang mengakibatkan satu polisi tewas, " katanya.
Menurut dia, masalah di Polres Dharmasraya nyaris sama juga dengan penyerangan di Polda Sumut. Teroris lakukan serangan di larut malam mendekati pagi.
Di Polda Sumut teroris menikam polisi hingga mati, tapi di Dharmasraya teroris membakar kantor polisi. Dari masalah ini ada dua yang perlu jadi perhatian polri supaya dapat mempersempit ruangan gerak teroris.
" Pertama, masalah Dharmasraya serta Polda Sumut tunjukkan kalau deretan kepolisian tidak bisa lengah, terlebih waktu larut malam serta dinihari. Dua serangan di Sumut serta Dharmasraya tunjukkan kalau serangan berlangsung waktu jam jam riskan di mana orang orang terjerat ngantuk yang hebat, " ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar